Cinta dan Impian
Judul buku : Perahu Kertas
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit
:
Bentang Pustaka
Cetakan XVIII :
2012
Tebal : xxi + 144 hlm ; 20 cm
Sungguh saya
terenyah tatkala ingin membaca novel se-tebal ini mungkin saya baru pertama
kalinya membaca novel se-tebal ini. Penulis yang menyatukan cinta keluarga,
sahabat, dan kekasih, menjadi sebuah hidangan ringan sekaligus padat, edukatif
dan inspiratif dalam novel ini, tak banyak penulis yang menyatukan bumbu
hidangan ringan sepertinya. Dewi Lestari pengarang kelahiran Bandung yang
bernama pena Dee itu, tak disangka lagi kiprahnya dalam dunia kepenulisan yang
telah membawanya ke berbagai ajang sastra bergengsi di dalam maupun luar
negeri. Prestasi dan penghargaan baru-baru ini diperolehnya antara lain: Top 88
Most Influential Women in Indonesia (Globe Asia), Perahu kertas ialah
karya Dee yang keenam sesudah Rectoverso ini. Novel Perahu Kertas ini sudah
lebih dulu dilansir dalam versi digital (WAP) pada April 2008, dan kini
diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan Bentang Pustaka. Semula
saya menganggap Perahu Kertas adalah novel yang ceritanya akan biasa
saja seperti novel pop yang selama ini sering bermunculan, tapi semakin saya
membaca,semakin dalam…maka saya mengerti arti akan “keistimewaannya”.
Perahu Kertas
membuat “kertas” menjadi istimewa karena alurnya yang menyentuh hati dan
menyadarkan saya bahwa hidup adalah tidak hanya satu warna saja dan novel ini inspiring
banget buat kita yang membacanya. Semakin menjadi cerita itu menjadi cerita
dari seorang Dewi Lestari secara keseluruhan. Namun, novel ini jangan disangka
bicara soal cinta yang sudah tak asing lagi didengar. Dalam novel ini kita
benar-benar mengerti arti sebuah kerelaan hati untuk orang yang kita cintai. Perbedaan
karakter yang menyatukan Kugy dan Kenan menjadi satu, antara seorang pelukis
dan seorang penulis. Namanya Kugy orangnya mungil, pengkhayal, dan berantakan.
Namanya Kenaan orangnya cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya,
mewujudkan lukisan-lukisan magis.
Pribadi Kugy yang unik terlihat
ketika ia membuat perahu kertas sejak kecil sampai dewasa sekarang ini yang tak
bisa ia lepaskan, ia menulis segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dan
membuat kertas itu menjadi perahu lalu ia menghanyutkannya ke aliran air, baik
sungai, pantai, selokan (yang mengandung aliran air yang menuju ke laut) , hal
itu ia lakukan karena ia berharap pada radar neptunus untuk membalasnya, tetapi
setelah dewasa ia sadar tak akan ada balasan dari radar neptunus, yang ada
hanyalah perahu kertas itu entah dijadikan mainan ikan, ataukah hanya sampah
yang membuat banjir di Jakarta.Pribadi Keenan yang tak kalah unik dengan kugy,
ia sangat mempertahankan agar cita-citanya menjadi seorang pelukis terkenal,
meskipun ayahnya tak setuju anaknya menjadi pelukis , tetapi kenan melakukan
apapun sampai ia mengambil keputusan yang sangat gila, yaitu memilih hidup
sendiri dan memulai semuanya dari nol untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Mereka
dipertemukan dan akhirnya sempat saling mencintai, namun satu diantara mereka
belum ada yang mengklarifikasi, dan akhirnya mereka berdua memilih pada
jalannya masing-masing untuk melupakan kenangan pahit antara mereka berdua.
Sampai akhirnya mereka memiliki pasangan kekasih masing-masing.
Dee berhasil menghadirkan tokoh
tersebut dengan karakter yang kuat. Jalan ceritanya pun benar-benar dinamis dan
tak berbelit-belit. Dalam setiap bagian-bagian cerita membuat para pembaca
semakin menjadi penasaran dan terus terbawa suasana cerita dalm novel ini. Gaya
bahasanya yang ringan dan lugas membuat novel ini jauh dari kata membosankan.
Namun Kegy dan Kenaan mempunyai
perasaan yang begitu dalam pada cinta mereka sampai saat ini juga yang sudah hamper
terpisah jarak dan waktu selama 3 tahun. Luhde yang tak lain kekasih keenan
pada akhirnya berkata “Saya belajar dari kisah hidup seseorang. Hati tidak
pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang telah memilih saya,
selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak
perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh,” Luhde menggenggam tangan
Keenan sejenak, “yang Keenan cari bukan disini”. Akankah antara Kugy dan Keenan
dapat bersatu? Di novel inilah jawabannya. Jadi, silahkan mengikuti jalan
ceritanya dengan membacanya sendiri.
Novel ini menawarkan gagasan tentang
cinta yang tak sepele, tak hanya benci dan kasih sayang, dapat menginspirasikan
para remaja ataupun dewasa untuk meraih sesuai kata hati mereka. Akan tetapi novel
ini terlalu tebal untuk dijadikan novel, lebih baik novel ini dikemas dalam
beberapa bagian, agar para pembaca pemula yang ingin membacanya tidak merasa
bosan duluan sebelum membaca kisahnya yang menarik ini.
keren (y)
BalasHapus